Cewek 'ASERTIF'

Pasti ada deh, teman cewe di kelas kamu yang selalu spontan menunjuk tangan begitu dosen/guru bertanya sesuatu pada seisi kelas. Dia bisa dengan pede menjawab pertanyaan dosen/guru, sementara murid yang lain (termasuk kamu barangkali, hehe...) hanya diam dengan seribu basa karena malas menjawab atau malah nggak tahu sama sekali dengan jawabannya. Juga, pasti ada teman cewe kamu yang selalu spontan memberi ide-ide kreatif di rapat organisasi. Cewe seperti itu bisa spontan dan berani mengungkapkan apa yang ada di kepalanya, karena dia memang tipe cewe ASERTIF. Dia mungkin nggak pintar-pintar amat. Tapi dia punya motivasi besar dalam dirinya untuk berani mengungkapkan sesuatu yang positif dan dia yakin benar.

Terus terang, kalau ada cewe yang berani lebih dulu mengungkapkan perasaannya pada cowo yang ditaksirnya, apa itu juga bisa disebut asertif? Mmm... bisa ya, bisa nggak. Selama cara mengungkapkannya masih dalam taraf wajar dan nggak merugikan siapa-siapa, ya menang nggak ada salahnya cewe 'nembak' cowo duluan. Tapi kan, kita orang timur. Jadi kalau ada sesuatu yang terjadi di luar kebiasaan cewe 'nembak' cowo duluan, maka pasti banyak orang yang memandang negatif atau menganggap tabu. Nah, karena cewe yang 'nembak' cowo duluan ini masih punya konotasi negatif, maka kita nggak bisa menyebutnya asertif. Tapi mungkin lebih tepatnya agresif.

Banyak hal yang bikin cewe jadi asertif dan berani 'nembak' cowo duluan. Bisa jadi, karena terpengaruh film-film barat yang dia tonton :D. Di barat sana, kebanyakan cewe memang lebih ceplas-ceplos dan transparan dalam mengungkapkan serta menunjukkan isi hati mereka. Atau, bisa jadi juga, si cewe jadi asertif karena merasa memiliki hak yang sama dalam mengungkapkan perasaan dan isi hatinya. Jadi dalam proses pendekatan, dia nggak segan memberikan signal-signal terlebih dahulu kepada cowo. Buat dia, nggak ada lagi istilah menunggu-nunggu ditembak cowo.

Kalau menurut aku sih, sebelum jadi asertif, cewe mesti lebih dulu mempertimbangkan segala dampak dan resikonya, termasuk soal harga diri, gengsi, dan yang terutama respon dari si cowo. Apakah dampak dari asertif ini akan stuck, atau ada future story-nya?? Kalau memang dari tindakan asertif itu ada titik terang (si cowo memang naksir balik), ya why not? Tapi kalau dampak asertif itu stuck, gitu-gitu aja, mendingan di stop aja! Soalnya, kalau diterusin malah ngerugiin diri sendiri dan bahkan orang-orang di sekitar kita.

Tapi pada akhhirnya, ya terserah saja. It's all depend on you. Do what your heart surely do... Hohoho. Tapi sebenarnya kita nggak perlu repot-repot jadi asertif dengan nembak cowo duluan. Karena perkara nembak-menembak (meyatakan cinta duluan) itu kan tugasnya cowo. Karena secara naluru cowo memang a hunter. Kita juga pastinya lebih comfort dong kalau si cowo yang lebih dulu menyatakan perasaannya ke kita. Jadi.... kita biarkan saja mereka yang melakukan tugas itu, oke oke oke?

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Cari Blog Ini